Cara Mudah Deteksi Belt CVT yang Aus


Sebenarnya belt CVT bisa dipakai hingga menempuh 15 ribu kilometer. Tetapi, semua balik lagi ke pemakaian sehari-hari. Jika pemakaian cukup ekstrem, bisa saja usia part penggerak roda belakang itu jadi lebih cepat aus. 

Buat mengetahui belt rusak atau mulai aus, bisa dilihat dari dua sisi. Yaitu melalui patokan fisik belt itu sendiri atau dari limit ukuran keausan. 

Sabuk karet berkawat alias belt, punya ciri getas jika mulai aus. Yang pertama, bisa dilihat dari fisik belt yang mengalami keretakan. Cara mengeceknya, dilipat sabuk bagian dalam. Ketika dilipat timbul keretakan, itu artinya sudah mesti ganti dengan belt baru. 

Kondisi ini, bisa disebabkan karena panas yang tercipta di bagian bak CVT. Ciri belt aus atau rusak, bisa juga dilihat dari sisi samping kiri-kanan belt. Karena bagian ini selalu bergesakan, maka kemungkinan aus juga bisa dipantau. Terutama, benang. Jika benang nylon sudah mulai putus, bisa dipastikan belt pun sudah kurang layak pakai. 

Kini lakukan pengecekan melalui limit. Untuk memeriksanya, dibutuhkan alat ukur. Yamaha punya alat khusus untuk mengetahui limit itu. Tapi bisa juga diukur memakai sigmat. Misal di Yamaha Mio series. Lebar belt standar Mio 18,2 mm. Tapi, jika setelah dipakai lebar belt jadi 17,2 mm, itu artinya memang sudah batas minimum.